MAKNAWI.id – Bagi sebagian orang, membaca buku merupakan aktivitas membosankan. Kalaupun ada orang yang suka membaca buku, mereka cenderung hanya sekadar mencari informasi tertentu, menghilangkan rasa bosan, atau mengisi waktu luang.
Namun, jarang sekali masyarakat yang menjadikan aktivitas membaca buku sebagai habbit, atau sebagai kebutuhan pribadi. Padahal, banyak manfaat yang bisa didapat apabila kita sering membaca buku, terutama untuk kesehatan otak.
Berikut beberapa manfaat apabila kita mempunyai kebiasaan membaca buku:
Memaksimalkan fungsi kerja otak
Otak adalah salah satu organ tubuh yang mempunyai fungsi krusial. Oleh karenanya kinerja otak perlu dimaksimalkan. Otak harus terus dilatih agar tetap kuat dan sehat.
Jika kinerja fisik dapat dilatih dengan olahraga, kinerja otak dilatih dengan cara terus aktif digunakan.
Salah satu cara untuk merangsang otak agar tetap bekerja, maka harus dirangsang dengan membaca buku. Sebab menurut banyak penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ketika membaca buku, otak akan terus aktif. Membaca dapat merangsang otak dan mencegah penyakit alzheimer.
Mengurangi kadar stres
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika pada tahun 2009 lalu membuktikan bahwa kegiatan membaca selama 30 menit dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, serta perasaan stres secara psikologis.
University of Sussex juga menemukan fakta jika membaca dapat mengurangi stres hingga 68 persen. Hal itu disebabkan karena ketika proses membaca, pikiran seorang akan teralihkan.
Fokus dari permasalahan-permasalahan yang ada di kehidupan, akan digantikan dengan informasi atau cerita yang sedang kita baca. Membaca dengan fokus akan membuat pembaca merasakan bahwa dirinya sedang berada di alam lain sehingga membuat tubuh dan pikirannya menjadi lebih rileks.
Membantu memperluas perspektif dan cara berpikir
Ketika membaca buku yang beragam, setiap orang akan menemukan banyak perspektif baru. Dari sanalah pemikiran mereka akan menjadi lebih terbuka dan menerima pemikiran-pemikiran baru atau belajar memahami perspektif dari buku tersebut. Hal inilah yang menyebabkan seorang yang banyak membaca buku cenderung memiliki rasa toleransi tinggi dan sangat menyenangkan untuk dijadikan teman diskusi. Sebab, opininya berdasar pada banyak sumber pemikiran, dan pertimbangannya berdasar pada banyak aspek yang telah ditelaah dan dibaca sebelumnya.
Itulah beberapa aspek manfaat dari proses membaca buku. Maka dari itu, teruslah membaca, meski terpaksa, pun tak terbiasa, kita akan selalu merasakan manfaatnya.
Memperkaya kosakata
Ketika membaca buku, tentu otak kita akan lebih sering menerima kosakata baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Bahkan, jika seorang pembaca lebih sering membaca buku dengan bahasa asing, secara otomatis kemampuannya akan bahasa tersebut akan meningkat pula.
Kosakata baru yang ditemui pun akan sesuai dengan bacaan yang kita baca. Apabila kita sering membaca koran atau karya dengan gaya bahasa yang kaku, kita akan lebih familiar dengan tata bahasa teknis, baku, pun penuh dengan istilah-istilah teoritis. Sedangkan jika kita lebih membaca sastra, kosakata yang meningkat biasanya seputar diksi yang jarang digunakan, peribahasa, dan lain sebagainya.
Peningkatan kosakata ini juga berhubungan dengan kepercayaan diri dan kemampuan menulis seseorang. Orang yang sering membaca cenderung lebih percaya diri untuk berbicara dan mengungkapkan pendapatnya, sehubungan dengan luasnya ilmu dan banyaknya jenis kosa kata yang telah didapat dari proses membaca. Gaya bicaranya pun akan lebih jelas dan tidak berbelit-belit dibanding mereka yang tidak menyukai kegiatan membaca.
Kemudian terkait dengan proses menulis, orang yang sering membaca akan lebih mudah mengungkapkan kata-kata yang ingin ia ungkap ke dalam tulisan. Sebab, kosakata yang dimilikinya pun lebih banyak. Bahkan tak jarang, mereka bahkan bisa memilah atau menggunakan diksi yang unik dan jarang digunakan orang lain.